PRAJURIT MANUNGGAL
Beranda
MOTIFASI
AGAMA
BISNIS
PEMASARAN
CERITA
HUMOR
EXCEL
BLOG
Menu
- Data Excel -
Hapus Cek Box
Simpan cari edit dengan VBA Excel
Buat No urut antara 2 Range ( UDF VBA ) PM
Cara memilih pansangan
Para pecundang
Mengetahui tehnik mencari anggota
Aspek terpenting dalam penjualan
Menutup penjualan
6 sikap yang dimiliki petani
Fleksibel
Konsep ekstra dengan 7 As
Lakukan yang terbaik
Mendidik anak secara islami
Hukum hasel infestasi
Bagaimana menimbang resiko
Hukum konsentrasi
Tukang kayu
Lalat dan Lebah
Didepan atau dibelakang bayar
Merencanakan infestasi
Kecerdasan Finansial
Soko guru ekonomi
Bertahan untuk perubahan
Berani mengambil resiko
Apa yang terpenting dalam bisnis
Menentukan Pilihan
Kecerdasan manusia
apa yang kita lakukan
Redemisasi
Nikah <> Kawin
Fokus
Aplikasi arisan
Transaksi simpan pinjam
Rumus mencari di macro
Mendidik anak secara islami
memasukkan rumus dan fungsi excel
Sikap orang sukses
Bungkus dan isi
Yang jarang diketahui orang
Letakkan gelasnya
Pdf save
Save gambar
Print error
Tombol close gak jalan
Buat chekbox
Mengahpus cekbox
Texbox ke listviuw
Jumat, 07 Februari 2014
6 Kesalahan Besar yang Menjadi Pembunuh Bisnis
Ini saya dapat dari ceramah bisnis Pak Heppy Trenggono, ketua IIBF (Islamic Business Forum) Indonesia dan owner perusahaan kelapa sawit Balimuda. Berikut ini 6 kesalahan besar yang menjadi pembunuh bisnis (business killer).
1. Terlalu Terobsesi pada Produk/Ide
Terlalu terfokus pada produk sehingga mengabaikan pasar. Menurut Pak Heppy, produk/ide bagus hanya 1% dari faktor sukses. Yang paling penting adalah “Bagaimana Anda Melakukan Bisnis”.
2. Speed (Kecepatan)
Speed is not your friends, especially for beginners (Kecepatan bukanlah teman, terutama untuk pebisnis pemula). Terburu-buru menjadi besar tanpa disertai ilmu bisnis yang memadai dapat menyebabkan kehancuran bisnis yang menyakitkan. Perkecil resiko meskipun untuk hasil besar.
3. Technical Success
Jika Anda sangat menyukai atau sangat jago akan suatu hal jangan buka bisnis berhubungan dengan hal tersebut karena Anda akan menyita waktu mengurusi hal-hal teknis saja sehingga pengelolaan bisnis terabaikan.
4. Optimisme yang Berlebihan
Optimisme yang berlebihan merupakan perwujudan sifat terburu nafsu karena melihat tawaran bisnis yang menggiurkan. Biasanya bisnis yg ditawarkan to good to be true, keuntungannya super fantastis. Di situlah harus hati-hati, biasanya ada kesulitan yang tidak kita lihat. Karena business is intelectual sport, bukan nafsu. Jangan mainkan bisnis dengan emosional. Ketika kita mempertimbangkan bisnis, gunakan kalkulator, bukan perasaan.
5. Lack of Second Idea (Kurangnya Ide Kedua/Inovasi)
Lupa untuk melakukan inovasi. Padahal, kunci bisnis ada 2, marketing dan inovasi. Pasar selalu berubah, dunia berubah, kompetisi berubah. Sukses jaman dulu tidak menjamin sukses di masa depan. Jadi, mesti selalu berkomunikasi pada pasar.
6. Run Out Cash flow (Tidak Ada Cash Flow)
OCF (Operating Cash Flow): cashflow dari hasil operasi merupakan cashflow yg paling penting. Sementara ICF (Investing Cash Flow) merupakan cash untuk membeli asset. Yang kita butuhkan adalah Free Cash (OCF – ICF), free cash inilah yang merupakan uang yang benar-benar bisa dinikmati. Sales naik, profit naik, tapi OCF minus, berbahaya. OCF yang selalu negatif merupakan tanda-tanda perusahaan menuju kehancuran.
Postingan Lebih Baru
Postingan Lama
Beranda
Langganan:
Postingan (Atom)