Alhamdulillah, kami kembali sebuah tulisan
di hadapan Anda. Semoga Anda selalu bahagia dan selalu di dalam pemeliharaan
Allah Subhaanahuu Wa Ta‟aalaa.
Sahabat Ku, hidup adalah permainan, tapi hidup bukan untuk main-main.
Tidak ada yang sia-sia dalam hidup ini, semua selalu ada hikmahnya yang luar
biasa bagi siapa pun. Dalam permainan yang “nyata” ini, setiap individu berhak
memilih peran apa yang ingin dimainkannya. Lain itu, tanpa sepengetahuan Anda,
Allah Subhaanahuu Wa Ta‟aalaa
pun telah mempersiapkan takdir terbaik untuk Anda dan hamba-hamba
Allah lainnya.
Allah mengetahui peran apa
yang terbaik untuk setiap hamba-Nya , dan Allah pun memiliki hak agar setiap
hamba-Nya mau memainkan peran itu. Adapun, mengenai sejauh mana Allah akan
menggunakan “hak”-Nya, tentu saja Anda tidak bias mengukurnya, dan tidak perlu
mengukurnya.
Yang penting, tugas Anda
adalah : lakukan saja yang terbaik. Lantaran syariatnya, tetap Anda lah yang
MEMILIH peran yang ingin Anda mainkan. Sehingga, wajar saja apabila Allah kelak
tetap meminta pertanggungjawaban kepada Anda atas segala peran yang telah Anda
pilih dan mainkan tersebut.
Sahabat Ku, kini apa pilihan
Anda? Apa peran yang ingin Anda mainkan? Ingin menjadi pribadi seperti apakah
Anda? Ketahuilah, apa pun pilihan Anda, tidaklah masalah , selama Anda siap
menanggung resikonya. Setiap pilihan selalu memiliki resiko, mulai dari resiko
yang teringan hingga resiko yang terberat. Uniknya, para pecundang sejati
ENGGAN menghadapi resiko yang berat, padahal ia ingin menjadi orang yang hebat.
Ketahuilah, semakin hebat peran yang dipilihnya maka semakin berat resiko yang
akan dihadapinya. Sehingga, CIRI para pecundang sejati adalah : sangat menyukai
cara yang INSTANT dan Culas , dan sangat gerah dengan cara yang INTAN (butuh
proses) dan Cerdas .
Para pecundang bermimpi
mendapatkan ikan paus, tapi malah memancingnya di sungai, parit, ataupun
selokan. Mereka masih berkhayal dapat merasakan manisnya iman, padahal sholat
shubuh saja sering kesiangan . Mereka masih saja sangat mengharapkan syurga
dengan instant, yaitu “ibadah seminimal mungkin – raih syurga seluas mungkin”.
Padahal mereka pun memahami
bahwa menuju syurga itu mesti mengamalkan paket- paket ibadah, berupa
“kurikulum standar” yang sudah ditetapkan-Nya.
Ya, merekalah orang-orang yang menginginkan sukses pada
“ujung”-nya saja. Padahal kesuksesan itu merupakan sebuah marhalah , atau
tahapan, atau jalan, yang mana terdiri dari : awal, proses, hingga ujung.
Orang-orang yang bertipe instant - bukan bertipe intan, SANGAT MENYUKAI hasil
yang baik, tapi enggan melewati nya dengan proses yang layak. Merekalah
tipe-tipe manusia yang menyukai “Kaya Mendadak”. Padahal, kaya mendadak bisa
berakibat pada “Miskin Mendadak”, yang berefek jauh lebih menyakitkan. Bagi mereka, yang penting nilai ujiannya bagus, dan tidak
penting
bagaimana cara mendapatkan nilai bagus tersebut.
Mereka menghindari “proses”
yang mereka anggap panjang dan melelahkan, sehingga,mereka mencari-cari jalan
kreatif plus licik, yang sangat mendekati perilaku ahli neraka, dan tentu saja
jauh dari kebiasaan ahli syurga. Merekalah orang-orang yang takut gagal dalam
usahanya yang LURUS , sehingga mereka tidak mau mencoba menggapai impiannya
dengan jalan yang benar, yakni jalan yang diridhoi Allah, Mereka lebih suka berbicara
daripada bekerja, lebih suka mencuri daripada mencari, lebih suka memfitnah daripada
berbenah, lebih suka mencemooh daripada memberi contoh, dan lebih suka menyontek
daripada menjadi jujur intelek.
Sahabat Ku, mari Buka
TELINGA, buka MATA, dan Buka HATI Anda saat ini. Ketika masalah hadir, ketika
kegagalan menyapa, ketika nilai ujian buruk terukir, ketika kegundahan menerpa,
dan ketika frustasi mulai mampir , maka yakinkan pada diri Anda, dengan
SEYAKIN-YAKINNYA, bahwa Anda bisa melaluinya dengan selamat. Bagi
Anda, JUSTRU semakin besar
permasalahan Anda, maka semakin besar pula kualitas diri Anda untuk menjadi
pribadi yang luar biasa, tentu saja ketika Anda MAU menghadapinya dan BISA
menuntaskannya. Ingatlah “Pilihan” sudah satu paket dengan resikonya. Cita-cita
besar sudah dipaketkan dengan masalah-masalah besar. Ikan Paus sudah dipaketkan
dengan samudera. Pelaut ulung sudah dipaketkan dengan ganasnya samudera. Ya,
pelaut ulung tak mungkin terlahir hanya dari laut yang tenang. Perlu gelombang
laut yang dahsyat, yang hadir sebagai pembukti kualitas diri sang pelaut, bahwa
ia memang benar-benar dilahirkan sebagai pelaut sejati.
KINI, apa pun masalah Anda,
YAKINLAH bahwa setiap masalah yang hadir selalu dipaketkan dengan solusinya.
Tidak mungkin Allah menzolimi hamba-hamba-Nya, tidak mungkin Allah memberikan
masalah tanpa disertai solusinya. Seringkali, tugas Anda hanya lah berusaha
menemukan, mana solusi tersebut. Percayalah, solusi itu ada di
sekitar Anda. Buka Telinga,
Mata, dan Hati Anda. Mungkin banyak alternatif solusi yang ditawarkan kepada
Anda. Mintalah kepada Allah. Pilihlah yang terbaik, apa adanya, pasrah, rileks,
dan bertawakallah kepada Allah Subhaanahuu Wa Ta‟aalaa. TAHUKAH ANDA, selama Anda
betul-betul yakin, maka “ketaqwaan” Anda akan segera membantu Anda, sesulit apa
pun kondisi Anda. Kalau hari ini ketaqwaan Anda belum bisa mengantarkan Anda
kepada solusi, berarti yang masalah bukanlah “beratnya masalah” tersebut,
tetapi yang seharusnya Anda lakukan adalah, tingkatkan ketaqwaan Anda. Tak
perlulah menghindari masalah, sebab masalah adalah niscaya, hari-hari sulit ibarat
pil pahit yang dihadirkan sebagai ujian kepada hamba-hamba-Nya yang beriman. Nikmati
saja prosesnya, jalanilah setiap nafasnya dengan senyuman. Sebab, kalau Anda lari
dari masalah, bisa jadi sebenarnya Anda sedang lari dari kasih sayang Allah
Subhaanahuu Wa Ta‟aalaa.
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar