Menu

Kamis, 21 Maret 2013

Cara Membaca Laporan Keuangan



CARA MEMBACA LAPORAN KEUANGAN
1. Lihat apakah sudah diaudit
Umumnya kategori laporan keuangan memuat hal-hal sebagai berikut:
a. Surat CEO
b. Laporan Keuangan yang terdiri dari
- Neraca
- Laporan laba rugi
- Laporan aliran kas
- Laporan perubahan posisi keuangan
- Laporan modal pemegang saham
c. Catatan kaki
d. Penjelasan dan analisis (kekuatan dan kelemahannya jika ada)
e. Laporan oleh audit independen
2. Catatan kaki
Catatan kaki harus diperiksa untuk melihat apakah perusahaan telah mengubah prinsip atau metode akuntansinya. Seandainya perusahaan mengubah metode akuntansinya, mungkin mereka sedang menyajikan angka-angka yang terbaik. Kemudian cari tahu alasan perubahan tersebut, yaitu sebagai berikut:
a. Apakah periode penyusutan lebih dari seharusnya, atau karena aktiva yang tidak dipakai sehingga memiliki umur pakai yang lebih lama?
b. Jika penjualan tidak berkembang sebagaimana yang ditargetkan perlu dijelaskan di catatn kaki.
c. Pendapatan meningkat karena adanya keberuntungan dan manajemen ingin menyimpan sebagian hasil untuk masa masa di mana penjualan sedang menurun atau melonggarkan pembayaran pajak.
d. Apakah penjualan menurun karena adanya perubahan dalam akuntansi dan bukan karena penjualan?
Dalam catatan kaki, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar catatan kaki dapat dimengerti, yaitu sebagai berikut:
1. Kalimat yang mengatakan memulihkan kerugian tiap tahun sebelumnya. Pahami jika ada kalimat manajemen yang mengatakan bahwa hanya dialah yang berani membersihkan perusahaan dan menyalahkan kerugian akibat manajemen lalu.
2. Penggunaan metode penyusutan dan sediaan mesti dilihat secara jelas mengingat peraturan pajak yang sering berubah.
3. Pahami jika ada kalimat cadangan untuk masa sulit atau suatu hal dan lainnya. Kalimat ini mungkin menyembunyikan keberuntungan besar yang diperoleh perusahaan.
4. Penundaan pengeluaran, yaitu ada pengeluaran yang tidak ditulis seluruhnya pada saat pengeluaran itu terjadi. Tujuannya adalah untuk mendapatkan konsumen sehingga daoat meningkatkan pendapatan.
5. Pengambilan persentase penyelesaian, untuk memperoleh laba manajemen memasukkan biaya-biaya dalam kontrak jangka panjang, karena yakin mereka membuat kemajuan. Ini dapat dilakukan, walaupun tidak ada uang yang diterima. Hal ini membantu untuk menyebarkan kesuksesan lebih merata sesuai waktu terutama untuk tujuan pajak atau tujuan-tujuan lainnya.
3. Laporan keuangan
Dalam membandingkan rasio dari seluruh tahun yang dilaporkan, berikan perhatian khusus untuk piutang dan sediaan. Jika laporan tidak menyebutkan rasionya. Anda harus melakukannya sendiri.
Pertanyaan yang harus diajukan adalah sebagai berikut:
a. Periksa apakah piutang dan sediaan meningkat secara lebih cepat dibandingkan penjualan atau sebaliknya.
b. Periksa apakah ini berarti perusahaan sedang berusaha meningkatkan atau menjaga penjualan dengan kebijakan kredit yang kurang baik.
c. Periksa apakah perusahaan tetap mengoperasikan pabrik pada tingkat tinggi tanpa adanya penjualan.
d. Apakah produksi tersebut dimaksudkan untuk sediaan di saat penjualan sedang tinggi?
e. Periksa rasio lancar dan lihat apakah perusahaan membayar tepat waktu dan memiliki kebijakan penagihan piutang yang baik.
f. Periksa apakah utang jangka panjang meluas. Hal ini berarti umumnya baik, namun jika penjualan menurun, hal tersebut mungkin tidak terlalu baik.
g. Lihat nilai aktiva kemudian bandingkan dengan perusahaan sejenis apakah perusahaan menaksir terlalu tinggi, apakah ada penjelasan, menaksir terlalu tinggi tidak terlalu berrarti tidak ada pembelian yang antusias.
Kemudian, perlu dicari apakah ada perbedaan dengan cara membandingkan antara laporan keuangan yang ada.
1. Periksa dan perhatikan aliran kas menurut waktunya dan apa saja yang sudah dilakukan dengan kas tersebut.
2. Periksa apakah uang dinvestasikan lagi, digunakan untuk membayar dividen, membayar utang yang jumlahnya besar.
3. Periksa apakah penjualan meningkat, tetap atau turun. Penjualan menurun menunjukkan kemungkinan ada masalah. Penjualan harus bisa mengikuti inflasi, penjualan juga dapat menurun karena alasan kepemilikan, misalnya sebagian perusahaan dijual.
4. Periksa laba lembar per saham (earning per share/EPS). Persepsi bisa salah jika sebagian perusahaan dijual, terjadi penurunan promosi, penelitian dan pengembangan, penundaan terhadap beberapa pengeluaran yang mengakibatkan pendapatan meningkat. EPS juga bervariasi tergantung metode akuntansi yang digunakan. EPS tidak menggambarkan risiko terhadap perusahaan atau suatu devisi dari perusahaan tersebut. EPS tidak dihitung untuk investasi yang dibutuhkan sebagai modal kerja atau kebutuhan modal tetap.
4. Surat CEO
Periksa surat CEO atau presiden karena surat ini memberikan petunjuk mengenai jalannya perusahaan. Isi surat itu harus sejalan dengan apa yang telah anda temukan seperti berikut ini:
a. Perhatikan kata-kata lemah dalam surat ini seperti: kami sedang berusaha melakukan, terus bergerak maju, hampir selesai, dianggap demikian, serta kecuali untuk, dan seterusnya.
b. Waspadai juga kata-kata yang terkesan seperti permohonan maaf atau yang lebih banyak dibumbui ketimbang kata-kata tindakan saat menganalisis perubahan dalam penjualan utang atau laba.
c. Surat tersebut harus memberi penjelasan yang mudah dipahami mengenai apa yang sedang terjadi, perusahaan sedang menuju ke arah mana, bagaimana cara mencapainya dan mengapa. Surat yang baik akan melaporkan sebagaimana aslinya dan lengkap (lebih dari lima belas halaman, jarang dilakukan).
d. Periksa laporan tahunan catatan kaki, apakah penyusutan dihitung dengan metode garis lurus untuk laporan tahunan, namun metode dipercepat untuk laporan pajak.
e. Selain itu, sediaan umumnya dilaporkan dalam laporan tahunan dengan sediaan rata-rata, namun dalam formulir pajak dengan LIFO atau FIFO, ini cara yang legal untuk menghindari pajak.
5. Penjelasan dan Analisis
Langkah selanjutnya adalah periksa penjelasan dan analisis yang disediakan dalam laporan keuangan. Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut:
a. Perhatikan apakah saham telah dijual dan digunakan, apakah untuk meluaskan pabrik atau meningkatkan penjualan, ataukah untuk membayar utang. Jika memungkinkan, lihat seberapa banyak saham yang merupakan milik karyawan atau dewan pengurus, apakah mereka membeli atau menjual.
b. Periksa kualifikasi manajemen puncak. Jika tersedia, lihat masalah-masalah hukum, apakah telah terselesaikan, dengan siapa masalah terjadi, kantor pajak, kreditur, pelanggan atau badan pengendali lingkungan. Perhatikan berapa lama masalah tersebut terjadi.

Cara Mudah Menjadi Investor yang Mantap



Jika ingin berinvestasi, dua kemungkinan adalah Anda bisa menjadi invoster yang hebat atau business owner terlebih dulu. Waktu dan uang adalah modal yang menentukan kesuksesan Anda berbisnis.

Entah investasi itu di dalam real estate, sebuah bisnis, saham, atau obligasi tetap ada “naluri bisnis komprehensif” mendasar yang paling penting menjadi investor yang mantap. Beberapa orang memiliki naluri komprehensif ini, tapi banyak yang tidak. Terutama karena sekolah melatih sangat terspesialisasi…..tidak terlatih secara konprehensif.

Jalan yang disarankan, banyak orang memilih langsung menjadi investor. Menurut Robert Kiyosaki, “Jika kau mempunyai banyak uang dan waktu luang, silahkan memasuki kuadran “I” atau investor. Tapi jika kau tidak mempunyai banyak uang dan waktu, jalan yang disarankan lebih aman yaitu masuk ke kuadran “B” atau business owner terlebih dahulu. Kenapa?
1.      Karena pengalaman dan pendidikan.
Jika pertama-tama sukses sebagai seorang “B” , anda akan mendapat kesempatan yang lebih baik untuk berkembang menjadi seorang “I” yang kuat. “I” menanam modal di “B”.

Jika pertama-tama mengembangkan naluri bsnis yang mantap, anda akan menjadi investor yang lebih baik. Anda akan bisa lebih baik mengenali “B” lain yang bagus. Investor sejati menanam modal pada “B” yang sukses dengan sistem bisnis yang stabil. Sangat berisiko untuk berinvestasi pada seorang “E” (Employee) atau “S” (Self-Employee) yang tidak mengetahui perbedaan antara sebuah sistem dengan sebuah produk… atau yang tidak mempunyai keterampilam kepemimpinan yang baik.

2.      Cashflow
Jika memiliki bisnis yang berjalan baik, anda berarti mempunyai waktu luang dan uang untuk menopang fluktuasi kuadran “I”. Sering kita bertemu orang-orang dari kuadrant “E-S” yang keuangannya begitu terbatas hingga mereka tak sanggup menanggung kerugian finansial dam bentuk apapun. Hanya dalam satu kali ayunan pasar mereka langsung bangkrut karena mereka secara finansial beroperasi di “garis merah”.

Kenyataannya adalah, investasi memnbutuhkan pengetahuan serta modal yang banyak. Kadang dibutuhkan banyak modal dan waktu untuk memperoleh pengetahuan itu

Saran Robert Kiyosaki adalah bagi mereka yang mulai pindah ke kuadran “B” atau “I”, mulailah dengan kecil-kecilan dan berlahan-lahan. Lakukan transaksi yang lebih besar setelah keyakinan dan pengalaman anda tumbuh. Begitu seseorang memperoleh pengalaman dan reputasi bagus, semakin lama dibutuhkan semakin

Sedikit uang untuk menciptakan investasi yang semakin besar. Sering tidak dibutuhkan uang untuk menghasilkan banyak uang. Mengapa? Pengalaman sangat berharga.


Semoga bermanfaat,

Pentingnya Mempelajari Sejarah


Untuk menjadi kaya, sukses, hidup bahagia, janganlah melupakan masa lalu. Sejarah perlu dipelajari untuk memulai perubahan dan mengambil tindakan tepat terhadap tujuan kita.


Seperti hukum alam yang ada siang dan malam, panas dan dingin, hujan dan terang, pasang dan surut , yang abadi di dunia ini adalah Tuhan dan Perubahan itu sendiri.


Robert kiyosaki berharap bahwa perkiraan dia terhadap apa yang akan terjadi salah, mungkin pemerintah bisa terus membuat janji-janji untuk mengurus orang-orang : terus menaikkan pajak, dan terus tenggelam dalam hutang yang lebih besar. Mungkin bursa saham akan selalu naik dan tidak pernah turun lagi… dan mungkin harga–harga real estate akan selalu naik dan rumah anda akan menjadi investasi terbaik anda. Dan mungkin jutaan orang akan menemukan kebahagiaan dengan memperoleh upah minimum serta bisa memberikan hidup yang baik bagi keluarga mereka. Mungkin semua itu bisa terjadi. Tapi menurut Robert Kiyosaki tidak mungkin. Kalau kita berpatokan pada sejarah.


Menurut sejarah, kalau orang hidup sampai 75 tahun, mereka akan mengalami dua resesi dan satu depresi. Para baby boomer telah mengalami dua resesi, tapi belum mengalami depresi. Mungkin takkan pernah depresi lagi. Tapi menurut sejarah tidak begitu. Kita harus belajar sejarah ekonomi dan perubahannya yang lebih panjang dan perspektif yang lebih baik tentang asal dan tujuan kita.


Depresi bukan problem masa lalu, karena kita semua adalah manusia yang akan selalu mempunyai emosi serakah dan takut. Dan ketika rasa serakah dan takut bertabrakan , maka seseorang mengalami kerugian besar , dan emosi berikutnya adalah depresi. Depresi terdiri dari 2 emosi manusia :


1. Marah
2. Sedih


Marah kepada diri sendiri dan sedih karena kerugian. Depresi ekonomi adalah depresi emosi.


Di Indonesia atau di dunia ada siklus atau pola perubahan 12 tahunan. Diawali tahun 1945 ada kejadian Indonesia merdeka, dan perubahan ini menimbulkan peluang bisnis sehingga banyak orang kaya baru. Tahun 1957 Malaysia merdeka, terjadi perubahan peta perdagangan di Asia Tenggara, banyak orang kaya baru. Tahun 1969 pemerintah orde baru membuat peluang dan membuat rang kaya baru. Tahun 1981, terjadi booming saham di Asia Tenggara sehingga monyet pun (tidak perlu orang pintar) yang membeli saham akan kaya. Tahun 1993, terjadi