Menu

Senin, 14 Januari 2013

6 SIKAP YANG DIMILIKI PETANI YANG BISA KIATA CONTOH



Enam sikap yang dimiliki oleh para petani yang bisa dijadikan contoh dan diterapkan pada teknik dan proses penjualan. Dan dari sisi ini, tak ada salahnya jika enam hal yang menginspirasi para penjual itu tuk diaplikasikan pada aktivitas penjualan. Apa sajakah enam hal tersebut?
1. Menentukan hasil terlebih dahulu (decide the result)
Sebelum menanam bibit, petani tentu terlebih dahulu membayangkan jenis dan mutu tanaman yang akan dihasilkan. Petani tahu, jika ia hari ini menanam benih semangka jenis biasa maka esok akan tumbuh pohon semangka jenis yang sama. Tak mungkin ia berharap mutu semangka yang bagus jika yang ia tanam hari ini benih semangka kualitas standar.
2. Pemeliharaan (maintain)
Apakah pak tani hanya duduk-duduk berdiam diri setelah benih tertanam rapi di lahannya? Tentu saja tidak. Ia akan menyirami, memberi pupuk dan memelihara tunas-tunas tanaman meski belum sedikitpun terlihat hasilnya. Tak seharipun petani absen tuk sekedar menengok dan memeriksa kondisi tanaman.

3. Sabar menunggu hasil (wait patiently)
Petani selalu sabar menunggu tanamannya berbunga dan berbuah, dan tak terburu-buru untuk memanennya hingga benar-benar masak.

4. Belajar dari mentor (seek the right way)
Petani bercocok tanam tentu mengikuti cara-cara petani-petani terdahulu yang sudah terbukti berhasil. Karena mereka tahu, hanya dengan cara itulah bertani akan efektif. Lain halnya bila mereka mencoba-coba (trial error), tentu akan memakan banyak waktu dan biaya yang tak sedikit.

5. Selalu bersiap-siap dengan keadaan terburuk (prepare for the worst)
Petani kadangkala mengalami keadaan-keadaan yang tak diinginkan, seperti gagal panen total, serangan hama, banjir dan musibah lainnya. Tapi mereka tetap tabah dan belajar dari itu. Mereka menyiasatinya dengan menyisihkan sebagian hasil panen tuk ‘ditabung’ di lumbung dan menabung sebagian hasil penjualan di koperasi atau bank sebagai persiapan jikalau keadaan buruk kembali terulang.

6. Lupakan hal negatif dan maju terus (cut loss and move on)
Jika memang karena sesuatu hal tanaman tak dapat dipanen seperti yang diharapkan, petani tak lantas pasrah dan membiarkan tanaman membusuk dan menanti masa tanam berikutnya. Mereka akan dengan segera membabat habis tanaman yang sudah tak ada harapan itu dan membakarnya. Ya, mereka rela tuk menghanguskan jerih payah selama ini karena mereka tahu, jika dibiarkan tanaman itu malah akan merusak kandungan tanah dan mengganggu calon-calon tanaman berikutnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar